Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 25 November 2013

Relawan Muhammadiyah Bergerak ke Wilayah Terparah di Filipina

Cebu- Relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah kemarin, Ahad (24/11) bergerak dan bertugas ke salah satu daerah terparah akibat angin Topan Haiyan, yakni di Ormoc, Propinsi Leyte. Relawan Muhammadiyah yang terdiri dari Medis dan Paramedis tersebut bergerak atas koordinasi Department of Health (DOH) region 7 Cebu. Menurut ketua tim relawan Muhammadiyah untuk Filipina dr. Corona Rintawan, tim akan bertugas hingga tiga hari ke depan. “Sesuai kesepakatan dengan DOH,  tim akan membantu layanan kesehatan primer dan juga rumah sakit milik pemerintah filipina,” jelasnya. Menurut Corona, sebelum masuk ke wilayah Ormoc, tim sempat diinformasikan wilayah Ormoc seperti kota mati, tetapi setelah tim masuk ke wilayah tersebut, tampak aktifitas sudah mulai banyak dilakukan masyarakat.
Lebih lanjut menurut Corona,  sebelum ke Ormoc tim telah bertugas di kota Tuburan. Kota wisata di utara Cebu ini merupakan kota termiskin nomor tiga di Provinsi tersebut. Menurutnya, tampak antusiasme warga untuk memeriksakan kesehatan di pos MDMC cukup tinggi. Tim dibagi dua, satu tim di RS Tuburan, dan satu tim di salah satu puskesmas di sana. "saat di  RUH (sebutan puskesmas setempat), kita melayani 172 pasien di hari pertama, di hari kedua 152 pasien, dan pasien yang dirujuk ke RS Tuburan ada 21 utk dua hari," lanjut dokter asal RS Muhammandiyah Lamongan tersebut. Sementara di RS Tuburan ada sebagian tim MDMC membantu melayani pasien yang dirujuk. dr.Indra giri, salah satu tim MDMC menurut Corona, sempat melakukan operasi untuk beberapa pasien.
Sementara itu menurut salah satu tim MDMC lainnya dr.Zuhdiyah, selama di Tuburan,  tim mendapat sambutan hangat dari Walikota dan Wakil Walikota Tuburan. Menurutnya, semua kebutuhan akomodasi tim ditanggung oleh Wakil Walikota Tuburan.
Tim MDMC yang bertugas di Filipina terdiri dari satu dokter spesialis anestesi, dua dokter emergensi, tiga perawat, dan dua SAR.  Rencananya tim ini akan bertugas di Filipina hingga tanggal 1 Desember mendatang, dan diperkirakan pada tanggal 2 Desember dini hari mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. (arif)(mac) (www.muhammadiyah.or.id)

Minggu, 24 November 2013

IPM GELAR PELATIHAN DASAR JURNALISTIK




NGUTER – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Sukoharjo bekerjasama dengan Pimpinan Ranting IPM SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo menggelar Pelatihan Dasar Jurnalistik untuk pelajar bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo, Sabtu (28/09) pagi.
Acara yang diikuti oleh lebih dari seratus pelajar SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo tersebut merupakan program kerja PD IPM Sukoharjo yang didukung penuh oleh LAZISMU Unit PDPM Sukoharjo dan Majelis Dikdasmen PDM Sukoharjo. “Alhamdulillah, acara pelatihan pada kali mendapat sokongan dana yang besar dari Majelis Dikdasmen (PDM Sukoharjo, red) dan juga LAZISMU Unit PDPM. Hampir 90 % dari total biaya pelatihan. Sisanya dari kas organisasi dan donatur.”, ujar Farizan Hazmi selaku koordinator acara pelatihan tersebut.
Dalam pelatihan tersebut, terlihat antusiasme yang cukup tinggi dari para peserta meskipun tidak sedikit dari mereka yang bermain sendiri. Meskipun begitu, acara tetap berjalan dengan lancar dan peserta mampu menangkap penyampaian materi jurnalistik tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan salah satu peserta bernama Dicky, “Ya namanya pelatihan dasar mas, yang diajarkan ya yang dasar-dasar. Tapi ternyata walaupun dasar, banyak juga hal-hal baru yang saya dapatkan. Yang jelas, kita disini gak Cuma dikasih materi, tapi juga disuruh praktek bikin berita. Itu yang bikin mumet mas.” Ujarnya sambil tersenyum.
Selain mengadakan pelatihan dasar jurnalistik, IPM juga menyerahkan hibah berupa buku bacaan Islami sebanyak 30 eksemplar yang merupakan bagian dari program untuk menyukseskan “Gerakan Pelajar Membaca” dan juga 20 buah Al-Qur’an yang merupakan wakaf dari LAZISMU Unit PDPM.
Pelatihan Jurnalistik dari PD IPM ini nanti akan berjalan secara kontinyu dan akan diadakan diseluruh SMA/SMK Muhammadiyah Se-Kabupaten Sukoharjo.  “Acara pelatihan seperti ini Insya Allah tidak hanya disini sanja. Tapi akan kita buat roadshow ke seluruh sekolah SMA/SMK Muhammadiyah di Sukoharjo. Dan harapan kami nantinya, para pelajar Muhammadiyah yang tertarik dengan dunia jurnalistik akan kami tamping dalam sebuah lembaga yang bernama Lembaga Pers Pelajar Muhammadiyah (LPPM). Semoga pertengahan 2014 besok bisa terbentuk.” Ungkap Pendriyono selaku Ketua Umum PD IPM Sukoharjo.


Sabtu, 09 November 2013

Kepala, Pemimpin, Kepemimpinan dan Kependidikan Pendidikan



Kepala, Pemimpin, Kepemimpinan dan Kependidikan Pendidikan
Oleh : Istiqomah Walidah
Pengertian Kepala dan pemimpin
Pengertian kekepalaan mempunyai konotasi adanya kedudukan dalam hirarkhi organisasi, yang di dalamnya terkandung tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah ditentukan secara formal. Kekepalaan berkaitan dengan wewenang sah berdasarkan ketentuan formal, untuk membawahi dan memberi perintah-perintah kepada kelompok orang-orang “bawahan” tertentu dan dalam bidang masalah tertentu pula. Seorang kepala unit belum tentu dapat menjadi leader.
Demikian pula seorang leader belum tentu mempunyai kedudukan sebagai kepala. Seorang yang tidak mempunyai pengaruh dapat saja menjadi seorang kepala instansi, dan ia baru menjadi seorang leader kalau ia mampu mempengaruhi orang lain. Oleh karena itu, pimpinan yang mengepalai suatu organisasi atau salah satu unitnya harus menyadari bahwa kedudukan formal saja belum tentu merubah perilaku anak buahnya sesuai dengan yang diharapkan agar memudahkan dan melancarkan pencapaian tujuan organisasinya, atau mampu menciptakan kerjasama yang baik antara bawahannya.
 Dari pengertian tentang kepemimpinan tersebut di atas, jelas kepemimpinan itu tidak perlu terkait dengan batasan-batasan dan ketentuan-ketentuan formal. Maka seseorang yang melaksanakan kekepalaan mungkin belum dapat disebut sebagai orang pemimpin. la sekaligus dapat disebut sebagai seorang pemimpin, apabila ia juga mampu mempengaruhi bawahan sehingga mereka dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti dan mentaati kehendak atau perintah-perintahnya.
Perbedaan Leadership (kepemimpinan) dan Headship (kekepalaan)
Pada umumnya kata leadership diterjemahkan sebagai Kepemimpinan. Leadership dapat ditafsirkan dalam dua pengertian. Pertama, meliputi pengertian headship dan kedua, leadership ditafsirkan berbeda dengan headship.
Bass misalnya mendefinisikan leadership dalam arti luas, dalam arti meliputi banyak cara yang dilakukan oleh leaders dan heads serta berbagai sumber yang digunakan untuk mengungkapkan kekuasaannya.
C.A Gibb (1969) membedakan antara leadership dengan headship sebagai berikut:
1.      Headship diselenggarakan melalui suatu sistem yang diorganisasikan dan tidakberdasarkanpengakuanspontanparaanggotanya.
2.      Tujuan kelompok dipilih oleh kepala (head person) sesuai dengan minat dan tidak ditentukan oleh kelompok itu sendiri secara internal.
3.      Dalam headship/ hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali tindakan bersama dalam mencapai tujuan.
4.      Dalam headship, ada jurang sosial yang lebar antara anggota-anggota kelompok dan kepala (the head), yang mengusahakan agar ada jarak sosial ini, sebagai suatu alat bantu untuk memaksa kelompoknya.
5.      Kewibawaan seorang pemimpin (leader) secara spontan diakui oleh para anggota kelompok yang bersangkutan dan terutama oleh para pengikutnya. Sedangkan kewibawaan seorang kepala (the head) timbul karena adanya kekuasaan dari luar kelompok yang mendukung seseorang itu terhadap kelompokyangbersangkutan. (http://kkpigama.wordpress.com/2010/05/29/kepala-vs-pemimpin/)
Pengertian Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan :
1.      Menurut Prajudi Atmosudirdjo pengertian kepemimpinan dapat ditelaah dari berbagai segi :
a.       Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian (pernality) seseorang untuk mendatangkan keinginan pada kelompok orang – orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau mencontohnya.
b.      Kepemimpinan disebut juga sebagai penyebab terjadinya perubahan perspektif atau sikap seeseorang terhadap organisasi formal maupun informal.
c.       Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang agar menaatinya. (Ngalim, 2008 :25 – 26)
2.      Kepemimpinan adalah keseluruhan tindakan untuk memberi teladan sehingga dapat mempengaruhi orang lain dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. ( Hamzah, 1981 : 115)
3.      Kepemimpinan adalah potensi yang dimiliki manusia sejak dalam kandung  dan dikembangkan untuk mempengaruhi manusia.  (Toto, 2006 : 164)
                                       
Istilah kepemimpinan bukan merupakan istilah baru bagi masyarakat. Di setiap organisasi, selalu ditemukan seorang pemimpin yang menjalankan organisasi. Pemimpin berasal dari kata “leader” yang merupakan bentuk benda dari “to lead” yang berarti memimpin. Untuk memahami pengertian kepemimpinan secara jelas, maka perlu dikaji beberapa definisi yang dikemukakan para ahli kepemimpinan.
Banyak ahli yang mengemukakan pengertian kemimpinan. Feldmon mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah usaha sadar yang dilakukan pimpinan untuk mempengaruhi anggotanya melaksanakan tugas sesuai dengan harapannya. Di sisi lain, Newell mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai pengembangan atau tujuan organisasi. Kedua pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Stogdil yang mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas kelompok untuk mencapai tujuan organisasi (Sujak, 1990:12).
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli kepemimpinan tersebut, dapat digarisbawahi bahwa kepemimpinan pada dasarnya adalah suatu proses menggerakkan, mempengaruhi dan membimbing orang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Ada empat unsur yang terkandung dalam pengertian kepemimpinan, yaitu unsur orang yang menggerakkan yang dikenal dengan pemimpin, unsur orang yang digerakkan yang disebut kelompok atau anggota, unsur situasi dimana aktifitas penggerakan berlangsung yang dikenal dengan organisasi, dan unsur sasaran kegiatan yang dilakukan.
Pengertian Kependidikan Pendidikan
Istilah kapemimpinan dalam dunia kependidikan sebenarnya mengandung dua pengertian, dimana kata “pendidikan” menerangkan di mana kepemimpinan itu berlangsung dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri – ciri kepemimpinan.
Menurut Soetopo dan Soemanto (1982) menjelaskan bahwa kepemimpinan pendidikan ialah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan secara bebas dan sukarela.
Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain:
1.      Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh rasa kebebasan.
2.      Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.
3.      Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling efektif dan praktis.
Kepemimpinan Visioner dan Sentratejik
Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengkomunikasi/ mensosialkan/ mentransformasikan dan mengimplementasikan pemikiran – pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan  yang diwujudkan melalui komitmen semua personil.
Cara agar menjadi pemimpin visioner:            
1.      Memahami konsep Visi.
2.      Memahami Karaktersitik dan Unsur Visi.
3.      Memahami Tujuan Visi.

Hal ini perlu  dikuasai agar bisa menjadi perekayasa masa depan, agen perubahan, penentu arah organisasi yang menjadi prioritasnya, pelatih dan pembimbing yang profesional. Dengan memahami tentang Visi, diharapkan seorang pemimpin dapat melakukan perubahan dalam menampilkan kekuatan manajerial dan pembentukan ciri khas budaya guna merubah masa depan pendidikan yang produktif (sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman), sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal sesuai harapan dan tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan kepemimpinan stratejik adalah Kemampuan untuk mengantisipasi, memberi inspirasi, mempertahankan fleksibilitas, dan memberdayakan orang lain untuk menciptakan perubahan stratejik yang diinginkan.