Jakarta – Ikatan Pelajar Muhammadiyah menilai MOS yang
diselenggarakan oleh sekolah-sekolah dirasa tidak sesuai dengan
kebutuhan siswa baru. Jika siswa baru membutuhkan penyesuaian terhadap
lingkungan sekolah baru tentu kegiatan-kegiatannya mesti sesuai dengan
hal tersebut. Sampai saat ini, kegiatan MOS di sekolah-sekolah tidak
sesuai dengan kebutuhan siswa baru.
Ipmawan Fida Afif Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(PP IPM) menyesalkan meninggalnya Aninda Puspita, siswi SMK 1 Pandak
Kabupaten Bantul, Yogyakarta saat menjalani kegiatan Masa Orientasi
Siswa (MOS). Aninda yang memiliki jejak rekam penyakit epilepsi
meninggal dunia usai menjalani hukuman squat jump pada Jumat (19/7) lalu.
“MOS cenderung sebagai ajang perploncoan terhadap siswa baru. Padahal,
kebutuhan siswa baru itu memeroleh suasana hangat dan menyenangkan di
lingkungan sekolah baru, bukan mendapatkan banyak tugas yang aneh-aneh.
Kepala sekolah mesti bisa membedakan antara kreatifitas dan upaya “mengerjai” siswa baru”, ujarnya.
Fida juga menambahkan, “IPM mengutuk semua pelaksanaan MOS yang tidak
memberikan penghargaan terhadap siswa baru dan mengarah pada merendahkan
para siswa baru.”
Di beberapa sekolah pelaksanaan MOS menggunakan ala
perploncoan. Siswa baru diminta membawa barang-barang yang aneh,
berpakaian aneh, bahkan harus melakukan tindakan-tindakan yang kurang
sesuai. Lebih tragis lagi, ditemukan siswa yang meninggal.
“Aktivitas siswa baru di sekolah baru seharusnya diisi dengan kegiatan
menyenangkan, perlombaan-perlombaan, atau kegiatan yang meningkatkan
motivasi belajar siswa”, tambah mahasiswa semester akhir UIN Sunan
Kalijaga tersebut.
Guru, kepala sekolah, dan pelajar itu sendiri mesti bisa benar-benar membedakan antara kebutuhan siswa dan kegiatan yang mubazir.
Maka mereka idealnya bisa mengkritisi MOS. Terkait dengan pelaksanaan
MOS yang ada, Fida ‘Afif meminta kepada Mendikbud RI agar meniadakan
kegiatan MOS karena tidak sesuai dengan kebutuhan siswa baru.
Seperti diketahui, Aninda dihukum squat jump karena dinilai
melakukan pelanggaran peraturan peserta MOS. Ia bersama sekitar 20 siswa
lainnya tidak mematuhi aturan dalam memakai baju. Karena itu, mereka
dihukum squat jump 10 kali. Setelah masuk ke barisan, Aninda tiba-tiba
jatuh dan pingsan. Ia segera dibawa ke ruang UKS untuk diberikan
pertolongan pertama. Namun karena tidak kunjung sadar, korban dibawa ke
RS PKU Muhammadiyah, Bantul. Saat sampai di rumah sakit sekitar pukul
16.10 WIB, korban sudah meninggal. (www.muhammadiyah.or.id)
0 komentar:
Posting Komentar