Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mohon maaf belum ada gambar slide, ini hanya contoh saja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 21 Desember 2015

Peringantan Hari Ibu Bagi Muslim


Apakah boleh umat Islam turut memperingati hari ibu?
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari diang`gap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Di Indonesia hari Ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Berbakti pada Ibu Lebih Utama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »

Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ayahmu’.” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat dorongan untuk berbuat baik kepada kerabat dan ibu lebih utama dalam hal ini, kemudian setelah itu adalah ayah, kemudian setelah itu adalah anggota kerabat yang lainnya. Para ulama mengatakan bahwa ibu lebih diutamakan karena keletihan yang dia alami, curahan perhatiannya pada anak-anaknya, dan pengabdiannya. Terutama lagi ketika dia hamil, melahirkan (proses bersalin), ketika menyusui, dan juga tatkala mendidik anak-anaknya sampai dewasa” (Syarh Muslim, 8: 331).
Berbakti pada Ibu itu Setiap Waktu, Bukan Setahun Sekali
Allah Ta’ala berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS. Lukman: 14). Perintah berbakti di sini bukan hanya berlaku pada bulan Desember saja, namun setiap waktu.
Sebab Larangan Memperingati Hari Ibu bagi Muslim
1- Tasyabbuh dengan orang kafir
Peringatan hari ibu bukanlah perayaan umat Islam. Islam tidak pernah mengajarkannya sama sekali. Yang ada, perayaan tersebut diperingati hanya meniru-niru orang kafir. Islam hanya memiliki dua hari besar. Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, ‘Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha.’” (HR. An Nasa’i no. 1557. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka.“(HR. Abu Daud no. 4031. Hadits ini hasan shahih kata Syaikh Al Albani).
Ada hadits juga dalam kitab Sunan,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لاَ تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلاَ بِالنَّصَارَى

Bukan termasuk golongan kami yaitu siapa saja yang menyerupai (meniru-niru) kelakukan selain kami. Janganlah kalian meniru-niru Yahudi, begitu pula Nashrani.” (HR. Tirmidzi no. 2695, hasan menurut Syaikh Al Albani).
2- Tidak pernah dituntunkan dalam ajaran Islam
Perayaan tersebut adalah perayaan yang mengada-ngada, tidak pernah dituntunkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Mereka adalah orang-orang terbaik di masa salaf, namun tidak pernah memperingati hari tersebut. Jadi, peringatan tersebut bukan ajaran Islam.
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi, ulama besar dari Mesir pernah ditanya mengenai hukum perayaan hari Ibu. Beliau hafizhohullah menjawab, “Tidak ada dalam syari’at kita peringatan hari Ibu. Namun kita memang diperintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua kita. Dan ibu lebih utama untuk kita berbakti. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya siapakah yang lebih utama bagi kita untuk berbuat baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ibumu sebanyak tiga kali, lalu bapakmu.” (Youtube: Hukmul Ihtifal bi ‘Iedil Umm)
Guru kami, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath Thorifi hafizhohullah berkata, “Perayaan hari Ibu adalah perayaan dari barat. Mereka orang-orang kafir di sana punya perayaan hari ibu, juga ada peringatan hari anak. Kita -selaku umat Islam- tidak butuh pada peringatan hari Ibu karena Allah Ta’ala sudah memerintahkan kita untuk berbakti pada ibu kita dengan perintah yang mulia. Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, siapakah yang lebih berhak bagi kita untuk berbakti. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ibumu, ibumu, ibumu lalu bapakmu. … Intinya, kita selaku umat Islam tidaklah butuh pada peringatan hari ibu. Karena kita diperintahkan berbakti pada ibu setiap saat, tidak perlu bakti tersebut ditunjukkan dengan peringatan dan semisal itu. Intinya, peringatan tersebut tidaklah dituntunkan dalam Islam dan seorang muslim sudah sepantasnya tidak memperingatinya.” (Youtube: Al Ihtifal bi ‘Iedil Umm)
3- Istri Punya Kewajiban Bakti pada Suami
Jika yang diperingati pada peringatan hari ibu adalah membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya, maka ini pun keliru. Karena berbaktinya istri pada suami dalam mengurus rumah tangga adalah suatu kewajiban. Bagaimana kewajiban ini dilalaikan hanya karena ada peringatan hari ibu? Padahal istri yang taat suami adalah wanita yang paling baik.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Selesai disusun selepas Jumatan di Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 17 Safar 1435 H, 01:30 PM
Oleh akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com

Pelantikan PD IPM sukoharjo, menuju IPM Berkemajuan




Sukoharjo  -  Melalui Tertib ISO (Ibadah, Sekolah, dan Organisasi), Menuju Pelajar Sukoharjo Berkemajuan,  itulah tema yang ingin disampaikan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Daerah Sukoharjo pada saat pelantikan, Sabtu (15/12).

Selain Pemilu serentak yang dilaksanakan Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo 9 Desember Lalu, Muhammadiyah Melalui IPM tidak ketinggalan dalam Euforia Demokrasi tersebut IPM mengadakan kegiatan Pelantikan pengurus Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhamamdiyah (PD IPM) sebagai tindak lanjut dari Musywarah Daerah (MUSYDA) PD IPM Sukoharjo.

Acara yang dihadiri Oleh PJ.Bupati Kabupaten Sukoharjo, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo, dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah, tak ketinggalan pelantikan IPM periode 2015-2017 ini dihadiri juga oleh Orang Tua dan Kepala Sekolah dari IPMawan dan IPMawati. Total dari keseluruhan peserta dan tamu undangan adalah 150 orang.
Kegiatan yang berisi tentang Pengambilan Sumpah dan Pelantikan ini di ambil dan disahkan oleh PWIPM Jawa Tengah, yang pada saat itu diambil oleh IPMawan

Pelantikan ini juga diharapkan tidak sekedar hanya sebuah Seremonial ataupun Formalitas saja, jauh dari itu PDM Sukoharjo melalui Bapak Guntur Subiantoro berharap agar IPM dapat berkontribusi dalam perkembangan Persyarikatan maupun Masyarakat Khususnya Kabupaten Sukoharjo.

Kontribusi Muhammadiyah dalam peran sertanya membangun masyarakat diharapkan juga tercermin melalui Pelajarnya (IPM).
Sebagai penutupan dari Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah, adalah seminar olehBapak Dr. H. Tri Kuat, M.P.d dari Majelis Dikdasmen Kabupaten Sukoharjo dengan tema “Melalui tertib ISO (Ibadah, Sekolah, danOrganisasi) menuju IPM Sukoharjo Berkemajuan.”




Selamat Hari Ibu (Happy Mother's Day)




Keajaiban dalam hidup, adalah terlahir dari rahimmu.
Seorang wanita yang telah memberi kami cinta dan pengorbanan.
Selamat Hari Ibu!

Aku ingin mengambil satu kesempatan di hari ini, Untuk mengucapkan terima kasih
Atas semua yang telah kau lakukan untuk hidupku: Thank you Mom! And wish you a Very Happy Mother’s Day!

Ibu, kau telah melihat aku tertawa
Kau juga pernah melihat aku menangis
Dan kau selalu ada di sana bersamaku
Aku mungkin tidak selalu mengatakan hal ini
Tapi terima kasih untuk segalanya dan aku mencintaimu
Selamat Hari Ibu.

Besok sangat penting dalam hidup kita.
Besok adalah hanya untuk orang itu.
Siapa yang mengorbankan hidupnya, kebahagiaannya
dan seluruh waktunya hanya untuk kita.
Apakah Anda tahu ada apa besok..?
Besok adalah hari ibu.
Kamu harus mendoakan ibumu.
Kamu harus mengatakan padanya “Aku mencintaimu ibu,
Tanpamu aku bukan siapa-siapa, bahkan tak pernah ada.

Tidak ada sutera yang begitu lembut seperti belaian seorang ibu,
Tidak ada Tempat yang paling nyaman selain pangkuan seorang ibu,
Tak ada bunga yang lebih cantik selain senyummu,
Tak ada jalan yang begitu berbunga-bunga seperti yang dicetak dengan langkah kakimu.
Kau adalah alasan kenapa aku ada.

Bila kamu merasa sendirian di tengah keramaian,
Bila kamu berpikir siapa orang No.1 yang bisa mengerti dirimu,
Ketika cintamu ditolak oleh orang lain,
& Ketika kamu membenci Hidupmu sendiri,
Pejamka matamu, & lihatlah, wajahnya yang mencintaimu
lebih dari yang lainnya,
yang selalu peduli dalam kesepian,
& menderita ketika mengetahui kamu menangis.
Dia adalah Ibumu.
Cintailah dia, hari ini dan selalu.

Ibu, aku mencintaimu Untuk semua yang telah kau lakukan. Aku akan menciummu dan memelukmu karena kau menyayangiku juga. Engkau menyuapiku dan apa yang aku perlukan Untuk mengajarkan aku untuk bermain, Jadi tersenyum karena aku mencintaimu pada Hari Ibu ini. Ibu, aku mencintaimu.

Jadi saat indah yang kami habiskan bersama, begitu banyak tahun yang indah di semua jenis cuaca, memikirkanmu ibu, membawa kenangan dalam pikiran, saat indah saya akan harta, ini memberiku kasih sayang yang tulus wahai ibuku, Aku sangat mencintaimu. Selamat Hari Ibu Ibu terkasih.

Apakah yang memberikan hati pada diri tidak pernah hilang, namun disimpan di hati orang lain, dari senja hingga fajar. Mencintaimu dari inti hati saya. Selamat Hari Ibu.

Ibu adalah cinta abadi, Sebuah cinta yang luar biasa, seseorang yang membantumu mengatasi masalah, dia adalah salah satu yang benar-benar peduli. Ibu, engkau segalanya bagiku, aku sangat menyayangimu.

Menjadi seorang ibu yang hebat adalah peran yang sangat keras, tapi ibu.. kaulah bintang untuk hal ini yang kutahu, Aku mencintaimu Ibu. Selamat Hari Ibu.

Cinta yang dia telah jauh di dalam hatinya, Selalu memberiku mulai melangkah dengan baik, Dia adalah orang yang memiliki cinta sejati, Terima kasih Ibu tuk semuanya.

Untuk ibu terbaik yang selalu memiliki senyum untuk saya, saya tahu kita mungkin berjauhan sekarang Jadi, inilah pelukan besar besar dan mencium Hari Ibu Happy.

Engkau telah melihatku tertawa. Engkau telah melihatku menangis dan selalu kau ada dimanapun dengaku. Aku mungkin tidak dapat berkata sesuatu kecuali terima kasih dan aku mencintaimu Ibu. Selamat Hari Ibu.

Banyak pelukan Hanya cinta, tidak pernah marah padaku. Mengajarku, Membantuku. Selalu tersenyum saat aku sedih. Membangkitkan kekuatan pada diriku dari ucapanmu Ibu. Terima kasih Ibuku.

Hari Ibu berarti lebih dari bunga dan hadiah. Ini berarti mengucapkan terima kasih. Itu berarti aku mencintaimu. Engkau adalah ibuku, temanku hari ini dan disetiap harimu.

Aku ingin mengambil satu kesempatan di hari ini, Untuk mengucapkan terima kasih
Atas semua yang telah kau lakukan untuk hidupku:
Thank you Mom!
And wish you a Very Happy Mother’s Day!

Keajaiban dalam hidup, adalah terlahir dari rahimmu.
Seorang wanita yang telah memberi kami cinta dan pengorbanan.
Selamat Hari Ibu!

Tidak ada sutera yang begitu lembut seperti belaian seorang ibu,
Tidak ada Tempat yang paling nyaman selain pangkuan seorang ibu,
Tak ada bunga yang lebih cantik selain senyummu,
Tak ada jalan yang begitu berbunga-bunga seperti yang dicetak dengan langkah kakimu.
Kau adalah alasan kenapa aku ada.

Ibu, kau telah melihat aku tertawa
Kau juga pernah melihat aku menangis
Dan kau selalu ada di sana bersamaku
Aku mungkin tidak selalu mengatakan hal ini
Tapi terima kasih untuk segalanya dan aku mencintaimu
Selamat Hari Ibu.

Bila kamu merasa sendirian di tengah keramaian,
Bila kamu berpikir siapa orang No.1 yang bisa mengerti dirimu,
Ketika cintamu ditolak oleh orang lain,
& Ketika kamu membenci Hidupmu sendiri,
Pejamka matamu, & lihatlah, wajahnya yang mencintaimu
lebih dari yang lainnya,
yang selalu peduli dalam kesepian,
& menderita ketika mengetahui kamu menangis.
Dia adalah Ibumu.
Cintailah dia, hari ini dan selalu.

Besok sangat penting dalam hidup kita.
Besok adalah hanya untuk orang itu.
Siapa yang mengorbankan hidupnya, kebahagiaannya
dan seluruh waktunya hanya untuk kita.
Apakah Anda tahu ada apa besok..?
Besok adalah hari ibu.
Kamu harus mendoakan ibumu.
Kamu harus mengatakan padanya “Aku mencintaimu ibu,
Tanpamu aku bukan siapa-siapa, bahkan tak pernah ada.

Minggu, 20 Desember 2015

Bagaimana bisa seorang muslim yg beriman mengucapkan selamat atas kelahiran tuhan...?

Saat ini ada beda pendapat di sebagian ummat Islam tentang hukum mengucapkan Selamat Natal pada Ummat Kristen yang merayakan hari raya Natal. Ada yang tegas menyatakan haram. Ada pula yang membolehkannya.
Terhadap hal itu, hendaknya kita mengkaji Al Qur’an dan Hadits yang Sahih agar tahu mana pendapat yang benar, dan mana yang salah.
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al Maa-idah 2]
“Rasulullah s.a.w. melaknat tentang arak, sepuluh golongan: (1) yang memerasnya, (2) yang minta diperaskannya, (3) yang meminumnya, (4) yang membawanya, (5) yang minta dihantarinya, (6) yang menuangkannya, (7) yang menjualnya, (8) yang makan harganya, (9) yang membelinya, (10) yang minta dibelikannya.” (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)
Dari Jabir ra bahwasanya Rasulullah SAW melaknat para pemakan riba, yang meberikannya, para pencatatnya dan saksi-saksinya.” Kemudian beliau bersabda, “Mereka semua adalah sama”. (HR. Muslim).
Allah memerintahkan kita untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan. Sebaliknya Allah melarang keras tolong-menolong dalam hal kejahatan. Dari hadits tentang riba dan arak kita tahu dosanya mengenai bukan cuma pelaku riba atau peminum arak. Tapi siapa pun yang terlibat termasuk saksi atau pun yang cuma mengantarkan minuman. Demikian pula untuk dosa lain seperti Syirik.
Nah kita tahu bahwa pada hari Natal, ummat Kristen merayakan hari lahir Yesus yang mereka anggap Tuhan mereka. Tuhan Anak! Itu adalah dosa Syirik. Dan Syirik itu adalah dosa terbesar yang tidak terampuni. Nah jika terhadap dosa yang lebih kecil seperti Riba dan Minum Arak saja kita dilarang turut membantu, bagaimana dengan mengucapkan “Selamat Natal” yang merupakan satu doa kepada orang yang tengah merayakan kemusyrikan?
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.” [An Nisaa’ 171]
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” [Al Maa-idah 73]
Dalam surat Al Ikhlas ditegaskan:

“Katakanlah: Allah itu Satu
Allah tempat meminta
Dia tidak beranak dan tidak diperanakan
Dan tak ada satu pun yang setara dengannya” [Al Ikhlas 1-4]
Seharusnya kita memberitahu mereka bahwa syirik itu dosa. Bukan justru memberi selamat! Jika kita beri ucapan selamat, mereka tidak akan sadar dan terus terjebak dalam kemusyrikan.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An Nisaa’:48]
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa’:116]
Perhatikan ayat-ayat di atas. Allah menyatakan bahwa kafirlah Ahli Kitab yang menganggap Allah hanyalah 1 dari 3 Tuhan dan Allah menjanjikan siksaan yang pedih pada orang-orang yang musyrik. Adakah kita ingin turut mendapat siksa dengan memberikan ucapan selamat kepada orang yang tengah merayakan hari kelahiran Yesus sebagai Tuhan Anak? Sebagai sekutu dari Allah?
Oleh karena itu keliru jika ada yang mengharamkan orang menghadiri acara Natal, tapi justru menghalalkan menucapkan Selamat Natal. Sesuatu yang haram itu dosa. Mengucapkan selamat kepada orang yang berbuat haram juga dosa. Misalnya orang mencuri (mencuri lebih ringan dosanya daripada sirik). Jika kita mengucapkan Selamat Mencuri, itu juga dosa. Begitu pula mengucapkan selamat kepada orang yang tengah berbuat dosa syirik.
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (Qs. Az Zumar [39]: 7)
Sebagaimana Allah tidak meridhoi/menyukai kekafiran, hendaknya kita begitu. Bukan justru memberi ucapan selamat kepada orang yang merayakan kekafirannya dengan merayakan kelahiran Tuhan dan Juru Selamat mereka.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Allah memberitahukan, tidak didapatkan orang beriman mencintai orang kafir. Siapa yang mencintai orang kafir maka dia bukan seorang mukmin. Menyerupai secara dzahir bisa menimbulkan kecintaan maka diharamkan.”
….Allah memberitahukan, tidak didapatkan orang beriman mencintai orang kafir. Siapa yang mencintai orang kafir maka dia bukan seorang mukmin. Menyerupai secara dzahir bisa menimbulkan kecintaan maka diharamkan….
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Oleh karena itu kasihan sekali jika ada presenter Muslim di TV atau pramuniaga Muslim di Mal-mal yang mengenakan topi merah Sinterklas saat Natal. Karena itu berarti mereka termasuk bagian dari orang-orang Kristen. Ketahuilah bahwa akhirat/surga itu lebih baik dan lebih kekal daripada dunia yang fana ini.

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…” [Al Fath 29]
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah 54]
Larangan menghadiri perayaan hari raya orang kafir
Para ulama bersepakat, haram menghadiri perayaan hari raya orang kafir dan bertasyabuh (menyerupai) acara mereka. Ini adalah pendapat madzab Hanafi, Maliki, syafi’i, dan Hambali. (Lihat Iqtidla’ ash-Shirat al-Mustaqim, karya Ibnu Taimiyah : 2/425 dan Ahkam Ahlidz Dzimmah, karya Ibnul Qayyim 2/227).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ’Utsaimin mengatakan, ”Ucapan selamat hari natal atau ucapan selamat lainnya yang berkaitan dengan agama kepada orang kafir adalah haram berdasarkan kesepakatan para ulama.” [Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 3/28-29, no. 404, Asy Syamilah.]
Dalam Al-Fiqh Al-Islami, Tasyabuh dilarang berdasarkan alasan yang cukup banyak:
1. Tidak menumpang pada kapal yang digunakan orang kafir untuk menghadiri perayaan hari raya mereka.
Imam Malik rahimahullah berkata; “dimakruhkan menumpang kapal orang kafir yang dijalankan sebagai alat transportasi untuk menghadiri perayaan hari raya mereka, karena laknat dan kemurkaan Allah turun kepada mereka.” (dalam Al-Luma’ Fi al-Hawadits wa al-Bida’1/392).
Ibnul Qasim pernah ditanya tentang menumpang kapal yang dijalankan orang Nashrani untuk menghadiri perayaan hari raya mereka, maka beliau membenci hal itu karena khawatir akan turun murka kepada mereka disebabkan kesyirikan yang mereka lakukan. (lihat Al-Iqtidla: 2/625).
Ibn al-Qayyim pernah menyampaikan bila pemberian ucapan “Selamat Natal” atau mengucapkan “Happy Christmas” kepada orang-orang Kafir hukumnya haram.
Sebagaimana dinukil dari Ibn al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya “Ahkâm Ahl adz-Dzimmah”, beliau berkata, “Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama.
Alasan Ibu al-Qayyim, menyatakan haram ucapan selamat kepada orang-orang Kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar keagamaan mereka karena hal itu mengandung persetujuan terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran yang mereka lakukan.
Mungkin ada yang berkata, “Masak mengucapkan Selamat Natal saja haram?” Menurut kita mungkin kecil. Tapi di sisi Allah ucapan yang sesat itu besar dosanya. Coba lihat:

“Mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.”
Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh” [Maryam 88-90]

Jangankan mengucapkan Selamat Natal, mengucapkan salam biasa saja kepada Non Muslim kita dilarang:
Rasulullah SAW bersabda:”Jangan kalian mendahului mengucapkan salam kepada orang Yahudi atau Nashrani” (HR. Muslim).
Apabila orang Non Muslim memulai mengucapkan salam, maka jawaban yang diperkenankan oleh syari’at adalah:”Wa ‘alaikum!” (Semoga anda juga). Itu saja, tidak usah diperpanjang lagi. Rasulullah SAW menasihatkan:”Jika orang-orang Ahli Kitab (Non Muslim) memberi salam kepada kamu, maka jawablah:”Wa ‘alaikum” (HR. Bukhary dan Muslim).
Salam adalah do’a seorang Muslim kepada saudaranya seiman. Kita tidak bisa mengucapkan doa Selamat kepada orang yang kafir/musyrik karena jika mereka tak tobat, siksa Allah sudah jelas menunggu mereka.
”Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (Al Qashash [28]: 56).
Satu-satunya doa yang diperbolehkan untuk orang kafir yang masih hidup adalah doa agar mereka dapat petunjuk untuk masuk Islam:
Do’a Rasulullah SAW kepada orang Non Muslim:”Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka orang yang tidak mengerti” (Sirah Nabawiyah, Abul Hasan ali An Nadwi). Atau do’a Rasululah SAW kepada Umar Bin Khaththab ketika masih kafir:”Ya Allah, berilah kemuliaan kepada Islam dengan masuk Islamnya salah satu orang terkasih kepada-Mu, yakni Abu Jahal atau Umar Bin Khaththab”.
Ada ulama yang membolehkan mengucapkan salam dengan dalil di bawah:
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” [Maryam 33]
Namun kita harus paham bahwa itu adalah ucapan Nabi Isa yang berdoa semoga keselamatan dilimpahkan padanya pada hari beliau dilahirkan, meninggal, dan saat dibangkitkan kembali. Bukan setiap tanggal 25 Desember yang memakai tahun Masehi karena ummat Islam memakai kalendar Hijriyah. Dan Nabi serta para sahabat tak pernah mengucapkan Selamat Natal.
Selain itu, harusnya cukup berdoa kepada Allah agar melimpahkan keselamatan kepada Nabi Isa. Bukan memberi ucapan Selamat Natal kepada kaum Nasrani yang kita tahu merayakan kelahiran Tuhan mereka.
Selain itu, mengucapkan Selamat Natal atas kelahiran Nabi Isa pada tanggal 25 Desember juga salah waktu. Sebab Nabi Isa AS tidak lahir pada tanggal 25 Desember, beliau lahir di musim panas saat kurma berbuah, sebagaimana isyarat di dalam ayat Al-Quran saat Ibunda Maryam melahirkannya di bawah pohon kurma. Saat itu Allah SWT berfirma kepadanya:
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu” (QS. Maryam: 25)
Bahkan sebagian orang Kristen sendiri menyatakan bahwa tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus. Tapi itu adalah hari perayaan kaum Romawi, Solstice Day, yang merayakan hari kelahiran Dewa Matahari:
http://id.wikipedia.org/wiki/Natal
Jadi keliru sekali jika ada ummat Islam yang mengucapkan Selamat Natal pada tanggal 25 Desember.
Ada ulama yang menghalalkan mengucapkan selamat natal dengan dalil “Berbuat Baik”:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah:
Ayat ini turun pada Asma’ binti Abi Bakr ra, di mana ibundanya –Qotilah binti ‘Abdil ‘Uzza- yang musyrik dan ia diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk tetap menjalin hubungan dengan ibunya.[Zaadul Masiir, Ibnul Jauziy]. Jadi bukan untuk mengucapkan Selamat Natal.
Padahal berbuat baik di atas adalah berbuat baik selama kita tidak bermaksiat kepada Allah. Jangankan terhadap orang biasa, terhadap orang tua saja meski kita harus berbuat baik, tapi jika durhaka kepada perintah Allah haram bagi kita untuk mematuhi mereka.
Berbuat baik itu bukan berarti kita ikut ridho dan mengucapkan selamat atas kekafiran mereka. Islam memang menghargai kebebasan beragama. Laa ikraha fid diin. Tak ada paksaan dalam beragama. Tapi dalam hal aqidah, tidak bisa dicampur aduk. Sebagai contoh Nabi pernah ditawari kekayaan, wanita, dan juga jabatan sebagai pemimpin Mekkah agar tidak menjelek-jelekkan Tuhan (Berhala) kaum kafir Quraisy dan bergantian menyembah Tuhan. Nabi menyembah Tuhan Quraisy setahun, dan kaum kafir Quraisy menyembah Allah selama setahun. Jika mengikuti ajakan kaum kafir tersebut, memang kita berbuat baik kepada mereka. Tapi kafir kepada Allah. Akhirnya Allah menurunkan surat Al Kaafiruun yang menegaskan tidak ada toleransi dalam hal Aqidah:

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi seorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan yang beliau kehendaki. Usaha ini disampaikan dengan berkata: “Inilah yang kami sediakan bagimu hai Muhammad, dengan syarat agar engkau jangan memaki-maki tuhan kami dan menjelekkannya, atau sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun.” Nabi saw menjawab: “Aku akan menunggu wahyu dari Tuhanku.” Ayat ini (S.109:1-6) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk menolak tawaran kaum kafir. Dan turun pula Surat Az Zumar ayat 64 sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang menyembah berhala.
(Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah, al-’Ashi bin Wa-il, al-Aswad bin Muthalib dan Umayyah bin Khalaf bertemu dengan Rasulullah saw dan berkata: “Hai Muhammad! Mari kita bersama menyembah apa yang kami sembah dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah dan kita bersekutu dalam segala hal dan engkaulah pemimpin kami.” Maka Allah menurunkan ayat ini (S.109:1-6)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Mina.)
Inilah surat Al Kaafiruun ayat 1-6:

Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Tegas bukan? Tidak pernah Nabi mengucapkan: “Selamat Menyembah Berhala”
Dan jika ada yang membolehkan mengucapkan selamat Natal bagi Muslim yang tinggal di daerah yang mayoritas Kristen, itu tak sesuai sunnah Nabi. Meski Nabi saat itu di Mekkah merupakan minoritas, tapi oleh Allah tetap bersikap tegas.
Berbuat baik itu adalah dengan mengatakan yang benar itu benar, dan salah itu salah. Orang yang salah, kita beritahu yang benar. Jadi mereka bisa jadi benar. Bukan justru didukung untuk terus tetap berbuat salah.
Dalil lainnya lagi adalah jika diberi penghormatan atau salam, hendaklah memberi penghormatan yang lebih baik lagi:
وإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’: 86)
Padahal ayat di atas berkenaan dengan ucapan “Assalamu’alaikum” yang diucapkan oleh sesama Muslim yang wajib dibalas dan bahkan lebih baik lagi dengan ucapan “Wa’alaikum salam wa rohmatullahi wa barokatuhu”. Bukan ucapan “Selamat Natal” oleh orang musyrik kemudian kita balas lagi. Ayat selanjutnya membantah hal itu:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (QS. An-Nisa’: 87)
Bagaimana mungkin kita mengucapkan Selamat kepada orang yang tengah mengingkari ayat di atas dengan menyembah Tuhan selain Allah?
Jadi sekali lagi, Hari Natal adalah satu Syiar Agama Kristen di mana mereka saat itu merayakan hari lahirnya Tuhan mereka: Yesus. Syirik itu adalah dosa terbesar yang tidak diampuni oleh Allah SWT. Tak pernah ada sunnah Nabi dan para sahabat mengucapkan Selamat Natal kepada ummat Kristen saat itu. Sebaliknya dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Nabi mengajak utusan Nasrani Najran untuk bermubahalah ketika kaum Nasrani ngotot bahwa Isa itu adalah Tuhan. Kutukan Allah akan menimpa kaum Nasrani jika mereka berdusta. Dan kaum Nasrani tak berani menerima tantangan itu:

“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.
(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta
Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .
Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesunguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” [Ali 'Imran 59-64]
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” [At Taubah 31]
[639]. Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.
Sesatnya kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka mengikuti ulama mereka membabi-buta. Kita jangan taqlid pada ulama seperti mereka. Pegang teguh Al Qur’an dan Hadits. Ikutilah ulama yang lurus yang berpedoman pada Al Qur’an dan hadits. Bukan yang menyimpang dan sesat.
Dari berbagai ayat Al Qur’an mau pun hadits di atas, jelaslah bahwa argumentasi orang-orang yang menghalalkan ucapan Selamat Natal itu tak memiliki dalil Al Qur’an dan Hadits yang kuat. Karena berdasarkan dalil yang mereka pakai, tak pernah Nabi, para sahabat, tabi’in, serta Imam Madzhab mengucapkan Selamat Natal. Bahkan Nabi justru mengajak mereka bermubahalah:
“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta” [At Taubah 61]
Nabi tidak mengucapkan Selamat Natal. Justru mengajak mereka kembali ke jalan yang lurus!
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” [Al Israa' 31]
Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. (HR. Abu Dawud)
Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)
Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ” [Al Baqarah 120]
Kaum Nasrani memang tidak akan senang dengan ummat Islam hingga kita mengikuti mereka. Tapi hendaknya kita tetap lurus. Jika ada hal yang syubhat/samar di mana ada yang bilang haram dan yang lain bilang halal, hendaklah kita tinggalkan yang syubhat. Insya Allah akan selamat. Selain itu karena Nabi dan Sahabat tak pernah mengucapkan Selamat Natal kepada kaum Nasrani meski dulu kaum Nasrani sudah ada, maka mengucapkannya adalah Bid’ah. Dan Bid’ah itu adalah sesat (HR Muslim).
Jadi marilah kita tetap lurus di jalan yang lurus dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Mohon sebarkan ini ke yang lain.
Referensi:

Hadits Mengenai Riba
http://tahsinqu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=61%3Ariba&catid=39%3Ariba&Itemid=86

Halal dan Haram dalam Islam oleh Yusuf Qardhawi
http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Qardhawi/Halal/2011833.html
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2359&Itemid=0

Hukum SALAM kepada non Muslim,
http://solekha.multiply.com/reviews/item/112
Haram Mengucapkan Selamat Natal
http://m.voa-islam.com/news/hikmah/2009/12/24/2154/haram-mengucapkan-selamat-natal
Hukum Mengucapkan “Selamat Natal”
http://suprichusnul.multiply.com/journal/item/448
Mengucapkan Selamat Natal Dianggap Berbuat Baik
http://buletin.muslim.or.id/aqidah/mengucapkan-selamat-natal-dianggap-berbuat-baik
Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat Natal?
http://muslim.or.id/manhaj/selamat-natal.html
Hukum Mengucapkan Selamat Natal
http://genenetto.blogspot.com/2006/12/hukum-mengucapkan-selamat-natal.html


Kamis, 03 Desember 2015

Pelajar Muhammadiyah Sukoharjo kecewa terhadap Soal UAS SMK


Sukoharjo - Sekira dua pekan ini siswa-siswi sekolah dari tingkat SD/MI hingga SMA/MA/SMK sedang menjalani Ulangan Akhir Semester (UAS). UAS adalah bentuk evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan selama satu semester. Artinya, apa yang terdapat dalam soal UAS merupakan cermin dari apa yang diajarkan oleh guru atau apa yang terdapat pada panduan kurikulum dalam satu semester.

Melihat beberapa soal UAS yang dikerjakan oleh anak-anak sekolah, kita tampaknya akan kembali mengelus dada, atau setidaknya mengerutkan kening. Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo menemukan beberapa soal yang mengandung hal-hal yang tidak seharusnya ada pada pelajaran sekolah. Di Sukoharjo diduga setidaknya ada tiga soal tes pada 3 mata pelajaran yang berbeda yang soal UASnya tidak pantas disebut mendidik.

Menurut salah satu guru Pendidikan Agama Islam (PAI) , ketiga soal UAS tersebut awalnya diupload oleh seorang guru SMK pada grup whatsapp dan sempat membuat heboh guru-guru anggota grup tersebut. Dan setelah dilacak bukti fisiknya, baru satu soal, yaitu foto artis yang jelas ada dan ditemukan. Untuk dua foto yang lain masih dilacak bukti fisiknya. Diduga dua soal lain yang tersebar fotonya tersebut merupakan soal yang diujikan di sekolah negeri.

Ditanya tentang siapa yang bertanggungjawab terhadap soal tersebut, salah satu guru PAI ini mengatakan kalau soal-soal itu dibuat langsung oleh Dinas Pendidikan dan sekolah hanya memakai saja. 


Pada mapel Penjaskes, siswa ditanya tentang macam gaya pacaran yang sehat. Pada mapel Seni Budaya terdapat foto artis wanita bergaya seronok yang isi pertanyaannya untuk menyebutkan gambar penyanyi apakah yang terdapat pada foto tersebut. Kemudian pada mapel Bahasa Indonesia terdapat lirik lagu yang di antara isinya tentang bercumbu, merayu dan bencinta.

Ini terjadi bukan kali pertama, dan selalu kembali terulang. Jika di sekolah yang seharusnya bersifat akademik saja anak-anak diajari pacaran, bercumbu dan merayu, lantas apa yang bisa kita harapkan darinya? Mau dibawa kemana sebenarnya arah pendidikan kita ini ?
baca berita selanjutnya :

Minggu, 15 November 2015

Ketua Umum beserta jajaran IPM Sukoharjo menghadiri pelantikan PDPM Sukoharjo


Sukoharjo - Ketua Umum IPM Sukoharjo beserta jajarannya (Sekum, Bendum dan Sekbid PIP)  menghadiri Pelantikan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sukoharjo.
Setelah mendapat undangan dari Pemuda Sukoharjo, Ketum mengutus 2 ipmawan dan 2 ipmawati untuk menghadiri pelantikan pada 15 November 2015 bertempat di Audit UMS.
Hal tersebut dimaksudkan agar jajaran pelajar juga mengenal jajaran pemuda sukoharjo. Bersamaan dengan acara dialog kebangsaan yang diisi oleh Bang Dahnil A. Simanjuntak, SE., ME (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah). 

Jumat, 13 November 2015

Ketua PD IPM Kabupaten Sukoharjo Periode 2015-2017

DIDIK MARYONO


Ketua Umum
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Kabupaten Sukoharjo
Periode 2015-2017

Pelajar Sukoharjo, khususnya Pelajar Muhammadiyah harus mempunyai sinergi untuk mengembangkan kemampuan diri sendiri. Ketua Umum IPM Sukoharjo telah mencetuskan sebuah jargon IPM ISO untuk menumbuhkan sinergi para pelajar sukoharjo khususnya Muhammadiyah dan umumnya untuk pelajar Sukoharjo.  ISO mempunyai 3 makna, yaitu Ibadah, Sekolah dan Organisasi. Jadi, pelajar Sukoharjo mempunyai 3 target yaitu :
  1. Tertib dalam beribaha sebagai umat islam
  2. Tertib Sekolah, karena kewajiban sebagai pelajar untuk menyongsong masa depan yang cerah.
  3. Tertib Organisasi, sebagai pelajar kita harus melengkapi kebutuhan hidup. Organisasi adalah ranah utama yang harus dikembangkan untuk menghadapi dunia kerja.
Ketua Umum mempunyai 3 jargon tersebut tidaklah cukup, perlulah sebuah dukungan untuk membangun jargon tersbut. Pada akhirnya Ketua Umum mencetuskan sebuah nama yaitu "Panca Karsa". 
Apakah itu "Panca Karsa" ? "Panca" adalah lima (5), sedangkan "Karsa" adalah "Niat". So, Panca Karsa is Five Planning to building student of Sukoharjo like Student of Muhammadiyah.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Hasil Musyda PDIPM Kab Sukoharjo


Sukoharjo,Kamis (15/10), Musyawarah Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sukoharjo yang digelar di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Menghasilkan Stuktur IPM Baru yaitu Ipmawan Didik Maryono (47) Sebagai Ketua Umum, dan Ipmawati Fatihatul Hasanah Sebagai Sekretaris Umum. Untuk Struktural Formatur Tetap Yaitu : 
1. Didik Maryono (47),
2. Kholis Miftah Izzudin (45) - Imam Syuhodo, 
3. Fatihatul Hasanah (41), 
4. Ilham Nur Sholih (35)-SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, 
5. Muslih Nur Wahid (31),
6. Aan Tri Yulianto (31)-SMA Muhammadiyah 3 Watukelir
7. Khoirunnisa Fitri Mufidah (30)-Imam Syuhodo
8. Zia Amalia (27) MA Muhammadiyah Bekonang
9. Hanif Arifinsyah (26)

Jumat, 09 Oktober 2015

FORMULIR CALON FORMATUR

DOWNLOAD DI SINI


Jumat, 03 April 2015






hasil Pelatihan Character Building di FEB UMS

Selasa, 17 Februari 2015

Hasil Technical Meeting TM 1 (Tanggal 13 Feb 2015)

Hasil Technical Meeting Taruna Melati 1 yang diakadakan di PDM Sukoharjo Tanggal 13 Februari 2015 :
1. Per @ Membayar SWP sejumlah Rp. 10.000, -
2. Kumpul di Sobron Pukul 08.00 WIB
3. Membawa Peralatan Ibadah
4. Membawa Peralatan Mandi
5. Membawa Perlengkapan Pribadi
6. Membawa Al Qur'an
7. Membawa Pakaian Olahraga
8. Membawa Obat (Bagi yang mempunyai penyakit khusus)
9. Memakai Sepatu / Sandal. Bagi Yang memakai sepatu diharap memakai sandal juga
10. Bagi perempuan wajib memakai rok, Dan Bagi laki - laki wajib memakai kaos / hem berkerah.

Hal Diatas adalah peralatan yang dibawa saat TM 1 di Sobron tanggal 20 - 22 Februari 2015.
Info lebih lengkap hubungi : Ipmawati Janan (+62857 2557 0552)

Minggu, 15 Februari 2015

Alternasi Peserta TM 1

Peserta TARUNA MELATI 1 yang sudah lolos Screening ternyata belum dapat mengikuti acara Taruna Melati 1 yang dilaksanakan di Podok Hajah Nuriyah Sobron pada tanggal 20 - 22 Februari 2015. Ada beberapa ipmawan dan ipmawati yang belum bisa mengikuti, yaitu :
1. Habib
2. Affan
3. Mia
4. Hanif
Dan dari peserta yang belum bisa mengikuti tersebut digantikan oleh :
1. Dani
2. Qomsyah
3. Arisni
Hal diatas tersebut adalah keputusan mufakat. Dan jika ada hal yang perlu ditanyakan silahkan hubungi Contact Person : 0857 2557 0552 (Ipmawati Janan).

Sabtu, 24 Januari 2015

Alternasi Peserta Screening Yang Lolos


Berdasarkan hasil screening yang diadakan 9-10 Januari 2015, ternyata ada 2 peserta yang mengundurkan diri. Sehubung dengan hal tersebut maka kami selaku Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sukoharjo mengambil tindakan dan telah kami putuskan untuk menggantikan 2 peserta yang mengundurkan diri itu dengan peserta yang menurut hasil screening dapat menggantikannya, dan untuk data peserta yang menggantikan sebagai berikut :
    1. Rahmat Wahyudin  (SMK Muhammadiyah Watu Kelir)
    2. Mia Widiastuti          (SMK Muhammadiyah Kartasura)
Jika ada hal yang perlu ditanyakan atau ada sebuah saran ataupun komplain dan sebagainya yang menyangkut hal tersebut, silahkan hubungi Ipmawati Janan Qoni'ah 0857 2557 0552. Maksimal waktu untuk mengajukan pertanyaan atau saran sampai tanggal 25 Januari 2015 pukul 23.00 WIB.

Minggu, 18 Januari 2015

Hasil Peserta Lolos Screening Pelatihan Kader Taruna Melati I (PKTM I)

Berdasarkan hasil screening yang diadakan pada tanggal 9-10 Januari dan 16-17 Januari 2015 di SMP Muh. 1 Sukoharjo, SMA Muh. 3 Watukelir, Ponpes Imam Syuhodo dan SMK Muh. Kartasura, maka Tim Screener PKTM I PD IPM Sukoharjo memutuskan bahwa nama-nama dibawah dinyatakan lolos screening dan berhak mengikuti PKTM I. Adapun daftar peserta yang lolos sebagai berikut:


No.  Nama Asal
1 Rendi Dwi Santosa SMK Muh. 1 SKH
2 Rubyanto Prabowo SMK Muh. 1 SKH
3 Zia Amalia Sholikah MAM Bekonang
4 Muhammad Naafiq PR IPM Wonorejo
5 Fakhri Azhar M PR IPM Wonorejo
6 Intan Kartika Rahadian SMK Muh. Kartasura
7 Nurul Kasanah SMK Muh. 1 SKH
8 Nova Nuryanti SMA Muh. 3 Watukelir
9 Muhammad Affan PR IPM Wonorejo
10 Prasetya Heri Santosa SMK Muh. 1 SKH
11 Abdul Ahmad Yani MAM Bekonang
12 Ilham Nur Sholih SMK Muh. 1 SKH
13 Fajar Maulana SMK Muh. 2 SKH
14 Dwi Saputra SMK Muh Watukelir
15 Salsabila Shahnisa SMK Muh. 2 SKH
16 Habib Bahreisy PR IPM Wonorejo
17 Widyastuti SMK Muh. 1 SKH
18 Sukma Dellaraswati SMK Muh. 1 SKH
19 Sugeng Prasojo SMA Muh. 1 SKH
20 Halis Setiyawan SMK Muh Watukelir
21 Aan Tri Yulianto SMA Muh. 3 Watukelir
22 Muanim Permatasari  SMA Muh. 3 Watukelir
23 Aga Syaidatin Nur Hanif SMK Muh. 2 SKH
24 Sintia Sindy Maharani SMK Muh. 2 SKH
25 Bhakti Andi Lajaya SMK Muh. 2 SKH
26 Muhammad Solikhin SMK Muh. Kartasura
27 Upik Anggraeni MAM Bekonang
28 Samuel Rhema Elkhana SMK Muh. Kartasura
29 Irfan Nur Hidayat SMK Muh Watukelir
30 Farida Al-Azizah SMA Muh. 3 Watukelir
31 Imam Muttaqin SMA Muh. 1 SKH
32 Hanif Alfianita SMK Muh. Kartasura
33 Eka Putri Yuni Lestari SMK Muh. 1 SKH
34 Tomi Dwi Nuryanto SMK Muh. Kartasura
35 Mochammad Alfian Eko P. SMA Muh. 4 Kartasura
36 Oval Ari Munandar SMK Muh. 1 SKH

Bagi peserta yang dinyatakan lolos tetapi hendak mengundurkan diri ataupun peserta lain yang menginginkan komplain atas hasil screening ini, dapat menghubungi IPMawati Janan Qoni'ah ( 085 725 570 552 ) dalam 3 X 24 jam hingga hari Rabu, 21 Januari 2015 pukul 23.00 WIB. Info lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan akan kami kirimkan melalui surat ke sekolah dan ranting masing-masing dan diupload melalui laman ini.